Pola Arus Udara Subsidensi, BMKG: Angin Kencang di Padang Masih Ada 3 Hari ke Depan

ladang meninggal, angin 60

Ilustrasi - angin kencang. (Foto: MarcNoel/pixabay.com)

Langgam.id - Sejumlah wilayah dilanda angin kencang dalam beberapa hari belakangan di wilayah Kota Padang. Angin mengakibatkan debu beterbangan dan membuat dahan pohon berjatuhan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi tersebut masih akan berlangsung selama tiga hari ke depan.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan, suhu udara di Kota Padang mencapai 32-33 derajat celsius di siang hari. Jumlah tersebut masih tergolong normal.

Sementara untuk kejadian angin kencang sudah beberapa hari terakhir terjadi di wilayah pesisir barat Sumatra Barat, terutama yang menjadi daerah lereng barat bukit barisan. Kecepatan angin bisa mencapai 30 knots atau 50-60 km/jam.

"Analisa kami terdapat beberapa penyebabnya, yaitu adanya pola arus udara subsidensi atau arus udara turun," katanya saat dihubungi, Sabtu (22/2/2020).

Arus udara turun ini disebabkan oleh pergerakan angin timuran yang menuruni bagian barat bukit barisan. Arus udara subsidensi ini yang menyebabkan tiupan angin menjadi lebih kencang terutama di daerah lereng-lereng perbukitan.

Seperti di kota Padang terjadi di wilayah Kuranji, Lubuk Kilangan, Pauh, dan sekitarnya. Pola arus udara turun ini juga yang menyebabkan kondisi cuaca cerah, karena tidak mendukung pertumbuhan awan-awan vertikal sehingga relatif suhu udara menjadi lebih tinggi dan kering.

"Umumnya kondisi ini lebih banyak terjadi pada saat pagi hingga menjelang siang hari karena pada saat tersebut perbedaan tekanan udara antara perbukitan dan dataran rendah relatif besar,"katanya.

BMKG memperkirakan kondisi seperti ini masih akan terjadi selama 3 hari ke depan, mengingat sampai 3 hari ke depan kondisi cuaca masih cerah. (Rahmadi/SS)

Baca Juga

Gempa dengan magnitudo 4,6 mengguncang Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) pada Senin (22/4/2024) sekitar pukul
Gempa M4,6 Guncang Pessel, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Lokal
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman, memprakirakan kondisi cuaca sepekan ke depan di Sumatra Barat akan diwarnai
BMKG Prakirakan Sumbar Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir Sepekan ke Depan
Selama Maret 2024, terdapat 105 kali kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya. Frekuensi gempa terbesar
BMKG: 105 Kali Gempa Terjadi di Sumbar Selama Maret 2024
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman, memprakirakan kondisi cuaca sepekan ke depan di Sumatra Barat akan diwarnai
BMKG Minangkabau: Waspada Hujan Lebat di Pesisir Sumbar Jelang Idulfitri 1445 H
Sebanyak 39 kali gempa terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 22-28 Maret 2024. Selama periode ini
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pesisir Selatan Sore Ini
Gempa M 4,4 di Batusangkar Akibat Aktivitas Sesar Sumatra Segmen Sumani
Gempa M 4,4 di Batusangkar Akibat Aktivitas Sesar Sumatra Segmen Sumani